Kemhan dan TNI AL Disebut Beda Pilihan Teknologi Tempur CMS di Fregat Merah Putih

Pertempuran teknologi tempur di Fregat Merah Putih: Kemhan dan TNI AL memiliki perbedaan pandangan. Pelajari detailnya di sini.

Penampakan desain kapal perang fregat Arrowhead 140 yang dibeli PT PAL. / BABCOCK

KOSMONIAL.ID - Pada saat kita berbicara tentang Fregat Merah Putih (Arrowhead 140), kita memasuki dunia perdebatan yang tengah memanas.

 Kapal perang canggih ini akan menjadi flagship TNI Angkatan Laut, tetapi rencana pemasangan Combat Management System (CMS) di dalamnya menghadapi perbedaan pendapat yang signifikan. 

Di artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa Kemhan dan TNI AL memiliki pandangan berbeda dan apa dampaknya pada pembangunan kapal ini.

BACA JUGA3 Keunggulan Fregat Merah Putih, Proyek Kapal Perang Indonesia yang Bikin Dunia Was-Was!

Table of Contents

  1. Fregat Merah Putih: Flagship TNI AL
  2. Perbedaan Pendapat: CMS Advent vs. Thales
  3. Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan Pendapat
  4. Kekhawatiran Interoperabilitas
  5. Pembangunan Fregat Merah Putih
  6. Spesifikasi Teknis Fregat Merah Putih
  7. Peran Thales dalam Proyek Ini
  8. CMS Advent: Pilihan Kemhan RI
  9. Dampak Perdebatan Teknologi
  10. Proyek Fregat Merah Putih yang Tertunda
  11. Tantangan Masa Depan untuk Fregat Merah Putih
  12. Kesimpulan
  13. Pertanyaan Umum

1. Fregat Merah Putih: Flagship TNI AL


Fregat Merah Putih (Arrowhead 140) bukanlah kapal perang biasa. Kapal ini akan menjadi penopang utama TNI Angkatan Laut, dan dengan teknologi terkini yang akan disematkan di dalamnya, diharapkan bisa memberikan keunggulan dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia.

2. Perbedaan Pendapat: CMS Advent vs. Thales

Inti dari perdebatan ini adalah pilihan antara CMS Advent buatan Turki yang diinginkan oleh Kemhan dan CMS dari Thales yang lebih disukai oleh TNI AL. 

Kedua sistem ini sangat berbeda dalam hal teknologi dan dukungan yang mereka tawarkan.

3. Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan Pendapat


Apa yang membuat Kemhan dan TNI AL berpegang teguh pada pilihannya masing-masing? Pertama, Kemhan menginginkan teknologi yang lebih canggih yang sesuai dengan kebutuhan TNI AL. 

Mereka juga ingin mendukung industri pertahanan dalam negeri, bekerja sama dengan PT PAL Indonesia dan perusahaan Turki, Havelsan. 

Sementara itu, TNI AL lebih memilih Thales karena kinerja dan integrasinya yang terbukti.

4. Kekhawatiran Interoperabilitas

Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah masalah interoperabilitas. Penggunaan CMS buatan Turki mungkin saja menimbulkan masalah dalam berintegrasi dengan sistem persenjataan dan sensor dari negara lain yang digunakan di kapal-kapal TNI AL.

5. Pembangunan Fregat Merah Putih

Pembangunan Fregat Merah Putih sudah dimulai, dan ini adalah proyek yang penting bagi kekuatan militer Indonesia. 

Namun, perbedaan pendapat ini telah menyebabkan ketidakpastian, dan pembangunan fregat ini membutuhkan CMS yang sudah terintegrasi dengan baik.

BACA JUGA: Adu Banteng Teknologi Kapal Selam, Indonesia Gamang Mau Beli Scorpene atau Todaro?

6. Spesifikasi Teknis Fregat Merah Putih


Fregat Merah Putih akan memiliki berat sekitar 5.996 ton pada muatan penuh dan panjang keseluruhan mencapai 140 meter. 

Spesifikasi teknisnya mencakup sistem peluncuran vertikal untuk berbagai jenis rudal, termasuk rudal hanud jarak menengah dan jauh. 

Selain itu, kapal ini akan dilengkapi dengan meriam kaliber 76 mm dan kanon CIWS kaliber 35 mm.

7. Peran Thales dalam Proyek Ini

TNI AL telah menjalin kemitraan dengan Thales dalam proyek ini. Mereka ingin menggunakan komponen elektronik buatan Thales, termasuk CMS dan radar utama. Kemitraan ini juga melibatkan BUMN PT Len Industri.

8. CMS Advent: Pilihan Kemhan RI

Sementara itu, Kemhan RI memilih CMS Advent dari perusahaan Turki Havelsan sebagai solusi.

CMS Advent memiliki berbagai fitur yang menarik, termasuk tautan data taktis yang terintegrasi penuh, mendukung berbagai fungsi tautan, dan dapat diakses melalui semua konsol operator.

9. Dampak Perdebatan Teknologi

Perdebatan ini akan memengaruhi jalannya proyek ini dan kemungkinan adanya penundaan dalam penyelesaian kapal perang tersebut. 

Dengan lima hingga enam tahun ke depan sebagai perkiraan selesai, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk menjadikan Fregat Merah Putih sebagai aset yang efektif bagi TNI AL.

10. Proyek Fregat Merah Putih yang Tertunda

Kontrak pembangunan dua fregat turunan Iver Huitfeldt class dengan PT PAL Indonesia telah ditandatangani oleh Kemhan RI pada April 2020. 

Namun, kontrak tersebut baru berlaku efektif pada Mei 2021 setelah pendanaan berhasil diperoleh.

BACA JUGA: 5 Keunggulan Pesawat Tempur F-15EX: Aset Strategis Indonesia di Langit Asia

11. Tantangan Masa Depan untuk Fregat Merah Putih


Tantangan di masa depan tidak hanya terkait dengan teknologi, tetapi juga dengan manajemen proyek dan pengawasan. 

Masyarakat Indonesia tentu berharap agar Fregat Merah Putih dapat menjadi kapal perang yang efisien dan andal.

12. Kesimpulan

Dalam membangun Fregat Merah Putih, perbedaan pandangan antara Kemhan dan TNI AL tentang teknologi tempur CMS telah menjadi tantangan yang serius. 

Namun, harapan kita adalah bahwa akhirnya mereka dapat menemukan solusi yang memungkinkan pembangunan kapal ini berjalan lancar tanpa penundaan yang berarti.

13. FAQs - Pertanyaan Umum

Pertanyaan 1: Apa itu CMS Advent?

CMS Advent adalah sistem manajemen pertempuran buatan Turki yang diinginkan oleh Kemhan RI untuk dipasang di Fregat Merah Putih.

Pertanyaan 2: Mengapa TNI AL memilih Thales?

TNI AL lebih memilih Thales karena kinerja dan integrasinya yang terbukti baik dengan sistem persenjataan dan sensor lainnya yang digunakan pada kapal-kapal kombatan TNI AL.

Pertanyaan 3: Apa yang akan terjadi jika perbedaan pendapat ini tidak terselesaikan?

Jika perbedaan pendapat tidak terselesaikan, pembangunan Fregat Merah Putih mungkin akan mengalami penundaan yang signifikan.

BACA JUGA: 5 Pesawat Canggih yang bakal Menguasai Jagat Angkasa Asia Tenggara!

Pertanyaan 4: Siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan Fregat Merah Putih?

Pembangunan Fregat Merah Putih adalah tanggung jawab PT PAL Indonesia, yang telah mendapatkan kontrak dari Kemhan RI.

Pertanyaan 5: Bagaimana teknologi CMS memengaruhi kapabilitas perang sebuah kapal?

Teknologi CMS memainkan peran penting dalam mengoordinasikan dan mengelola operasi perang kapal, termasuk sistem persenjataan dan sensor untuk mencapai keunggulan dalam pertempuran laut.

Dengan perdebatan yang masih berlanjut, masa depan Fregat Merah Putih tetap dalam bayangan.

Semoga pihak terkait dapat menemukan solusi yang memungkinkan pembangunan kapal ini berjalan sesuai rencana, dan akhirnya, Fregat Merah Putih akan menjadi aset yang kuat bagi TNI Angkatan Laut Indonesia. (*)

Sumber Referensi:

  1. Janes.com
  2. PT PAL

Saya adalah seorang penulis konten profesional dengan minat mendalam dalam berbagai aspek dunia hiburan dan gaya hidup. Dari Infotainment, K-Wave hingga Bollywood, dan dari grooming kesehatan, perawatan, hubungan, wisata, serta ramalan.