Melacak Jejak Pesawat Super Tucano TNI AU, Cekcok dengan Brasil hingga Tragedi Lereng Gunung Bromo

Pelajari kronologi kecelakaan pesawat taktis Super Tucano EMB-314, dari sejarah pembeliannya hingga tantangan dalam investigasi.
pesawat super tucano emb-314

Kosmonial.ID - Hari Kamis, 16 November 2023, menjadi titik pahit bagi TNI Angkatan Udara ketika dua pesawat taktis Super Tucano EMB-314 mengalami kecelakaan di sekitar bukit Pananjakan, Lereng Gunung Bromo, Kecamatan Limbang, Pasuruan. 

Kecelakaan ini membawa tantangan serius dengan lokasi sulit dijangkau, memberikan latar belakang tragis pada pesawat yang sebelumnya menjadi bagian dari sejarah pembelian yang penuh gejolak.

Sejarah Akuisisi: Diplomasi dan Tekanan Politik

Perjalanan Super Tucano EMB-314 ke pangkalan udara Indonesia melibatkan lebih dari sekadar transaksi perdagangan biasa. Pada tahun 2010, keputusan Indonesia untuk mengakuisisi delapan pesawat ini sebagai bagian dari upaya modernisasi alutsista menjadi titik awal sebuah perjalanan yang sarat dengan krisis diplomatik dan tekanan politik.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin pada saat itu, dan saat proses pengiriman pesawat dari Brasil ke Indonesia, terjadi ketegangan serius antara kedua negara. Eksekusi mati dua warga Brasil di Indonesia, Marcos Archer dan Rodrigo Gularte, terkait dengan kasus penyelundupan narkoba, membuat Presiden Dilma Rouseff marah besar.

Pada periode tersebut, pemerintah Brasil menolak surat kepercayaan dari duta besar Indonesia yang baru saja ditugaskan di Brasil sebagai respons terhadap eksekusi mati warganya. Ini menciptakan ketegangan diplomatik yang memperumit hubungan antara kedua negara.

Presiden Brasil Dilma Rouseff dan Presiden RI SBY | biblioteca.presidencia.gov.br

BACA JUGA: Deal! Indonesia Akuisisi Kapal Selam Scorpene Evolved, Naval Group Siap Transfer Teknologi

Situasi ini dimanfaatkan oleh Embraer, produsen Super Tucano, untuk memberikan tekanan politik terhadap Brasil. Meskipun kontrak pembelian pesawat tidak terlalu signifikan dalam skala bisnis perusahaan, pembatalan kontrak dapat menimbulkan dampak pada perusahaan pendukung lainnya.

Keadaan semakin rumit karena Indonesia merupakan konsumen besar produk pertanian dari Brasil. Ancaman pembatalan kontrak dapat mengganggu kerjasama ekonomi antara kedua negara.

Meskipun dihadapkan dengan tantangan besar, Indonesia tetap teguh dalam niatnya untuk melanjutkan pembelian pesawat Super Tucano. Keputusan ini mencerminkan tekad pemerintah untuk memodernisasi dan memperkuat Angkatan Udara, meskipun harus mengatasi kendala diplomasi dan tekanan politik.

Faktor Diplomasi dalam Pembelian: Merintis Jalan Damai

dua orang terpidana mati kasus narkoba di dalam penjara
Rodrigo Gularte (kiri) dan Marcos Archer | SNOWING BALI/KATHRYN BONELLA

Faktor diplomasi memegang peranan kunci dalam proses pembelian Super Tucano EMB-314. Keputusan untuk mengakuisisi pesawat tempur ini tidak hanya dianggap sebagai transaksi dagang biasa, melainkan juga sebagai langkah yang erat terkait dengan dinamika hubungan diplomatik antara Indonesia dan Brasil.

Pada saat itu, Indonesia sedang menghadapi krisis diplomatik yang serius dengan Brasil akibat eksekusi mati dua warga Brasil yang terlibat dalam kasus penyelundupan narkoba. Marcos Archer dan Rodrigo Gularte menjadi terpidana yang dieksekusi di Indonesia, menciptakan ketidaksetujuan yang signifikan antara kedua negara.

Sebagai respons terhadap eksekusi ini, pemerintah Brasil menolak surat kepercayaan dari duta besar Indonesia yang baru saja ditugaskan di negara tersebut. Tindakan ini menciptakan ketegangan politik yang melibatkan tidak hanya kebijakan pemerintah, tetapi juga persepsi masyarakat dan media di kedua negara.

Dalam konteks ini, pembelian pesawat Super Tucano tidak hanya menjadi keputusan strategis untuk memperkuat Angkatan Udara Indonesia, tetapi juga melibatkan negosiasi tingkat tinggi untuk mengatasi kerenggangan diplomatik. Perjanjian komersial antara Indonesia dan Brasil tidak hanya mencakup aspek teknis dan logistik tetapi juga melibatkan diplomasi yang cermat.

Keberhasilan dalam melanjutkan transaksi pembelian pesawat ini menggambarkan kemampuan diplomasi Indonesia untuk mengelola dan menyelesaikan konflik diplomatik dengan baik. Meskipun rintangan politik ada, tekad Indonesia untuk memperkuat pertahanan nasional melalui modernisasi alutsista tetap teguh, mencerminkan kedewasaan dalam hubungan internasional.

Spesifikasi dan Peran Pesawat Super Tucano EMB-314: Lebih dari Sekadar Pesawat Latih

Sembilan pesawat tempur EMB-314 Super Tucano dari Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh | Dispenau
Sembilan pesawat tempur EMB-314 Super Tucano dari Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh | Dispenau

Pesawat latih lanjut EMB-314 Super Tucano, sebagaimana dilaporkan oleh Tni-au.mil.id, tidak sekadar pesawat latih. Sejatinya, pesawat ini merupakan kekuatan Counter Insurgency (COIN) atau pesawat anti perang gerilya yang sangat efektif.

1. Desain yang Mendukung Berbagai Misi:

Dengan desainnya yang canggih, EMB-314 Super Tucano dirancang untuk mendukung misi-misi krusial seperti pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. Ini menjadikannya sebagai andalan baru dalam operasi militer Indonesia.

BACA JUGA: Italia Umumkan Indonesia Pesan 2 Kapal Patroli yang Bisa Dimodifikasi jadi Fregat Kelas Berat!

2. Pengganti Setia untuk OV-10F Bronco:

Indonesia memiliki 16 unit EMB-314 Super Tucano yang diperoleh dari Brasil pada tahun 2012, dan kini ditempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini dihadirkan untuk menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang telah di-grounded karena usianya yang sudah tua.

3. Varian Kursi Tunggal dan Ganda:

EMB-314 Super Tucano hadir dalam dua varian, yaitu tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Varian kursi ganda dapat digunakan sebagai pesawat latih lanjut, menjadi aset berharga untuk peningkatan keterampilan personel militer.

4. Senjata Mematikan untuk Operasi COIN:

Sebagai pesawat COIN, EMB-314 Super Tucano dilengkapi dengan sistem senjata internal yang impresif. Dua senapan mesin berat kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P terpasang di setiap sayapnya, menjadikannya sebagai kekuatan yang tangguh di medan pertempuran.

5. Fleksibilitas dalam Pemilihan Senjata:

Dari sisi eksternal, pesawat ini memiliki lima cantelan yang dapat membawa berbagai senjata dengan berat maksimum mencapai 1.550Kg. Jenis senjata yang dapat dibawa meliputi bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser sekelas Maverick.

6. Pertahanan Diri yang Canggih:

Tidak hanya agresif dalam serangan, EMB-314 Super Tucano juga dilengkapi dengan sistem pertahanan diri yang canggih. RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/flare dispenser menjadi bagian dari perlengkapan untuk melindungi pesawat ini dari ancaman musuh.

7. Kemampuan Duel Udara yang Mumpuni:

Untuk menghadapi situasi duel di udara, EMB-314 Super Tucano dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha. Ini menunjukkan bahwa pesawat ini tidak hanya efektif dalam operasi darat, tetapi juga siap untuk melibas ancaman udara.

8. Visi yang Tak Tertandingi:

Dilengkapi dengan sistem FLIR (Forward Looking Infrared), EMB-314 Super Tucano dapat melihat dengan jelas di berbagai kondisi cahaya. FLIR tipe StarSAFIRE III yang dipasang di bawah bodi pesawat memungkinkan awaknya untuk membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi, bahkan dalam kondisi cuaca yang sulit sekalipun.

Dengan segala fitur canggih dan kemampuannya yang luar biasa, EMB-314 Super Tucano menjadi kebanggaan baru Indonesia dalam menyongsong masa depan operasi militer. Pesawat ini bukan hanya sekadar alat latih, melainkan kekuatan sejati yang siap menghadapi berbagai tantangan di darat dan udara.

Kemampuan Pesawat Super Tucano EMB-314: Mendukung Pertahanan dan Keamanan Nasional

Pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano. (ANTARA/HO-Dispenau)
Pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano | HO-Dispenau

Kehebatan pesawat taktis Super Tucano EMB-314 merupakan salah satu faktor penting yang membuatnya menjadi pilihan strategis bagi TNI Angkatan Udara Indonesia. Pesawat ini tidak sekadar alat tempur biasa; ia menonjol dengan sejumlah keunggulan yang mendukung berbagai misi pertahanan dan keamanan.

1. Kemampuan Menembak Jarak Jauh:

Pesawat ini memiliki kemampuan menembak hingga jarak 300 km, sebuah fitur yang sangat mengesankan untuk pesawat taktis. Dengan jangkauan tembak yang luas ini, Super Tucano mampu memberikan dukungan dan intervensi yang efektif di berbagai skenario pertempuran.

BACA JUGA: 5 Pesawat Tempur Canggih yang bakal Menguasai Jagat Angkasa Asia Tenggara!

2. Peran dalam Misi Pengintaian:

Super Tucano EMB-314 dirancang khusus untuk mendukung misi pengintaian. Kecepatan dan ketangkasan pesawat ini memungkinkannya dengan efisien melibas medan yang sulit diakses, seperti wilayah perbatasan dan pegunungan. Kemampuannya untuk melakukan close air support juga membuatnya sangat efektif dalam mendukung pasukan darat.

3. Keandalan dalam Aksi Anti-Gerilya:

Pesawat ini memiliki peran khusus dalam aksi anti-gerilya. Dengan kemampuan untuk mengawasi dan merespons dengan cepat terhadap kegiatan gerilya, Super Tucano menjadi aset berharga dalam menghadapi ancaman tersebut. Keberhasilannya dalam berbagai kondisi medan membuatnya menjadi pilihan yang tangguh untuk operasi militer yang melibatkan taktik gerilya.

4. Teknologi Canggih dan Simulator Pelatihan:

Selain itu, Super Tucano tidak hanya unggul dalam spesifikasi fisiknya tetapi juga menyertakan teknologi canggih. Keberadaan simulator penerbangan untuk pelatihan pilot memperkuat aspek pelatihan dan pemeliharaan kemampuan pilot. Ini mendukung pencapaian tingkat kesiapan operasional yang tinggi.

5. Kontribusi dalam Pertahanan Nasional:

Keunggulan-keunggulan ini menjadikan Super Tucano EMB-314 sebagai bagian integral dalam strategi pertahanan nasional. Dalam skenario pertempuran modern yang kompleks, pesawat ini tidak hanya memberikan keberlanjutan operasional tetapi juga memberdayakan TNI Angkatan Udara dalam menjawab berbagai tantangan keamanan.

Dengan gabungan kemampuan superior dan peran yang beragam, Super Tucano EMB-314 membuktikan dirinya sebagai pesawat taktis yang mampu memenuhi kebutuhan strategis Indonesia dalam mengamankan wilayahnya dan mendukung misi pertahanan nasional.

Kronologi Kecelakaan di Pasuruan: Tragedi di Lereng Bromo

pesawat super tucano tni au jatuh di lereng gunung bromo pasuruan
X @MukarromahNur78

Pada 16 November 2023, pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano mengalami insiden tragis di Pasuruan, Jawa Timur, saat menjalani latihan formasi rutin. Empat perwira TNI AU menjadi korban, termasuk:

  1. Letkol Pnb Sandhra "Chevron" Gunawan, 
  2. Kolonel Pnb Subhan,
  3. Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, dan 
  4. Mayor Pnb Yuda A. Seta.

Pihak berwenang segera merespons, dengan Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati memberikan informasi terkini. Pencarian dan penyelamatan dilakukan di daerah Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, tempat kedua pesawat diperkirakan jatuh.

Hasilnya, tiga jiwa telah melesat menuju senja abadi di langit Pasuruan, Jawa Timur. Kecelakaan dua pesawat pemberani, EMB-314 Super Tucano, milik TNI Angkatan Udara telah merenggut nyawa mereka dalam dekapan tragis.

Dalam pelukan berita yang suram, bahwa tiga pahlawan telah ditemukan oleh mata yang pilu di medan perang langit tersebut. Mereka yang menutup mata untuk selamanya adalah 

  1. Kolonel Penerbang Subhan, penari langit dari Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh.
  2. Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh, dan 
  3. Mayor Pnb Yuda A. Seta.

Tantangan dalam Investigasi

Insiden kecelakaan pesawat Super Tucano EMB-314 di Pasuruan tidak hanya menjadi sorotan dari segi keamanan, tetapi juga mengingatkan kita pada sejarah sulit dalam pembeliannya. 

Pesawat ini, yang sebelumnya menjadi bagian dari ketegangan diplomatik, kini menjadi bagian dari kesedihan dan tanda tanya tentang keselamatan dan kesiapan pertahanan Indonesia. 

Semua pihak berharap investigasi dapat memberikan jawaban yang memuaskan, sambil tetap menghormati para pahlawan yang kehilangan nyawa dalam tugas negara. (*)

Sumber referensi:

  1. TNI Angkatan Udara
  2. Sekretariat Kabinet
  3. istoedinheiro.com.br

Hai, saya Rangga Putra, seorang jurnalis yang menyukai sastra, olahraga, dan analisis mendalam tentang berbagai isu sosial, geopolitik, militer dan pertahanan. Journalist | Blogger | Content Writer | CEO & Founder Kosmonial.ID