Jet Tempur Tiongkok Provokasi Pesawat Pembom B-52 AS di Laut Cina Selatan!
![]() |
Pesawat Tiongkok intersep pesawat pembom B-52 AS di Laut Cina Selatan/ U.S. Indo-Pacific Command |
KOSMONIAL.ID - Dalam sebuah insiden yang mencengangkan, Jumat, 27 Oktober 2023, sebuah jet tempur Tiongkok hampir menyebabkan tabrakan dengan pesawat pembom B-52 Amerika di atas Laut Cina Selatan.
Militer AS mengklaim bahwa jet tempur Tiongkok berada dalam jarak 10 kaki (3 meter) dari pesawat B-52, menggarisbawahi potensi kecelakaan yang mengancam keduanya.
Di sini, kita akan membahas insiden ini secara mendalam, memahami klaim dari kedua belah pihak, dan dampaknya terhadap ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Kronologi Insiden
Insiden terjadi pada malam hari ketika pesawat tempur Tiongkok Shenyang J-11 mendekati pesawat B-52 Amerika dengan "kecepatan berlebihan yang tidak terkendali."
BACA JUGA: Mengulik Bagaimana Kazakhstan jadi Antek Rusia Melawan Sanksi Barat
Pesawat Tiongkok terbang dalam jarak hanya 10 kaki dari B-52, menciptakan situasi berpotensi berbahaya.
Reaksi Militer AS
Militer AS merilis pernyataan yang menekankan kekhawatiran mereka terhadap insiden ini.
Mereka mengatakan bahwa pilot jet tempur Tiongkok mungkin tidak menyadari seberapa dekat mereka dengan pesawat B-52, dan situasi ini dapat dengan mudah mengakibatkan tabrakan yang menghancurkan.
Klaim Tiongkok
Sebaliknya, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyalahkan Amerika Serikat. Mereka menyatakan bahwa pesawat Amerika terbang di atas Laut Cina Selatan sebagai provokasi yang disengaja.
Klaim ini menunjukkan bahwa Tiongkok merasa terancam oleh kehadiran pesawat Amerika di wilayah tersebut.
Sengketa Wilayah di Laut Cina Selatan
Laut Cina Selatan menjadi latar belakang penting dalam insiden ini. Tiongkok telah semakin tegas dalam mengajukan klaimnya atas sebagian besar wilayah ini sebagai wilayah perairannya.
Klaim ini telah menyebabkan perselisihan wilayah yang berkepanjangan dengan negara-negara lain yang menggunakan lautan ini untuk pelayaran.
Keterlibatan Filipina
Sebelumnya, terjadi insiden di mana kapal penjaga pantai Tiongkok menabrak kapal penjaga pantai Filipina.
Filipina adalah sekutu perjanjian tertua Amerika di Asia, dan Amerika Serikat memperbarui peringatan bahwa mereka akan membela Filipina jika diserang.
BACA JUGA: Rusia Klaim Tembak Jatuh Dua Rudal ATACMS, Amerika-Ukraina Bungkam!
Dukungan AS untuk Filipina
Presiden AS Joe Biden menegaskan komitmen pertahanan AS terhadap Filipina.
Namun, Tiongkok menolak campur tangan AS dalam perselisihan mereka dengan Filipina, mengklaim bahwa hal ini tidak boleh melemahkan kedaulatan Tiongkok.
Tanggapan Tiongkok
Tiongkok telah menunjukkan keteguhan dalam menjaga klaimnya atas wilayah Laut Cina Selatan.
Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dan mempertahankan kedaulatan serta kepentingan wilayah mereka.
Penyadapan Udara Rutin
Penyadapan udara telah menjadi hal biasa di Laut Cina Selatan. AS dan sekutunya melakukan manuver maritim dan penerbangan pesawat rutin di wilayah tersebut untuk menegaskan bahwa perairan ini bersifat internasional.
Konflik dalam Dimensi Terkini
Meskipun insiden ini tidak mengubah pendekatan militer AS, ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin meningkat.
Dengan klaim wilayah yang bersaing dan sengketa yang terus berlanjut, situasi ini berpotensi menyebabkan eskalasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Insiden ini adalah pengingat kuat tentang ketegangan yang ada di Laut Cina Selatan. Kedua belah pihak memiliki pandangan yang berbeda tentang klaim wilayah dan kehadiran militer di wilayah tersebut.
Dalam situasi seperti ini, dialog dan diplomasi menjadi semakin penting untuk mencegah eskalasi konflik yang berpotensi merugikan semua pihak. (*)
Join the conversation