Bom Nuklir Gravitasi B61-13: Senjata Baru Amerika Serikat untuk Menangkal Ancaman Nuklir

Pentagon mengumumkan pengembangan bom nuklir gravitasi B61-13 yang menggantikan versi lama. Baca reaksi beragam dan spesifikasi bom ini di sini.
Seorang tentara tengah menyiapkan bom roket.
Skuadron Uji dan Evaluasi ke-72 menguji bom B61-12 tak bersenjata, yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, pada pembom B-2 Spirit pada 13 Juni 2022. / Airman 1st Class Devan Halstead/U.S. Air Force


KOSMONIAL.ID - Pada tanggal 27 Oktober 2023, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan keputusannya untuk mengembangkan bom nuklir gravitasi baru, yang diberi nama B61-13. 

Bom ini akan menggantikan beberapa bom gravitasi B61-7 yang lebih tua, dan akan dapat dijatuhkan oleh pesawat modern, termasuk pembom siluman B-21 Raider.

Pentagon mengatakan bahwa keputusan untuk membangun B61-13 diperlukan untuk memodernisasi gudang senjata nuklir Amerika Serikat dan untuk menyediakan opsi tambahan untuk menyerang target militer yang lebih keras dan luas. 

BACA JUGA: Rusia Klaim Tembak Jatuh Dua Rudal ATACMS, Amerika-Ukraina Bungkam!

Bom ini juga diharapkan lebih akurat dan memiliki kerusakan sampingan yang berkurang dibandingkan dengan senjata nuklir yang lebih tua.

Keputusan untuk membangun B61-13 telah menimbulkan reaksi yang beragam. Beberapa pakar berpendapat bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk mempertahankan pencegah nuklir Amerika Serikat di hadapan ancaman yang berkembang dari Rusia dan China. 

Sementara itu, yang lain berpendapat bahwa ini adalah eskalasi nuklir yang tidak perlu dan berbahaya.

Fitur dan Spesifikasi B61-13

Bom B61-13 memiliki berat sekitar 340 kilogram dan memiliki daya ledak antara 0,3 dan 50 kiloton TNT. Ini adalah bom variabel, yang berarti bahwa daya ledaknya dapat disesuaikan untuk target yang berbeda. Bom ini memiliki casing baja yang kuat yang dapat menahan kecepatan penerbangan supersonik.

B61-13 dapat dijatuhkan oleh berbagai pesawat, termasuk pembom B-21 Raider, pembom B-52 Stratofortress, dan pesawat tempur F-15E Strike Eagle. Bom ini juga dapat diluncurkan dari rudal jelajah.

Tujuan Pembangunan B61-13

Pentagon mengatakan bahwa tujuan pembangunan B61-13 adalah untuk memberikan lebih banyak opsi untuk menyerang target militer yang lebih keras dan luas. 

Bom ini juga diharapkan lebih akurat dan memiliki kerusakan sampingan yang berkurang dibandingkan dengan senjata nuklir yang lebih tua.

B61-13 akan memberikan Amerika Serikat kemampuan untuk menyerang target yang lebih sulit dijangkau, seperti fasilitas bawah tanah dan pangkalan rudal. 

BACA JUGAMengulik Bagaimana Kazakhstan jadi Antek Rusia Melawan Sanksi Barat

Bom ini juga akan memberikan Amerika Serikat kemampuan untuk menyerang target secara lebih akurat, yang dapat membantu mengurangi kerusakan sipil.

Reaksi terhadap Pengembangan B61-13

Keputusan untuk membangun B61-13 telah menimbulkan reaksi yang beragam. Beberapa pakar berpendapat bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk mempertahankan pencegah nuklir Amerika Serikat di hadapan ancaman yang berkembang dari Rusia dan China. Yang lain berpendapat bahwa ini adalah eskalasi nuklir yang tidak perlu dan berbahaya.

Para kritikus pembangunan B61-13 berpendapat bahwa bom ini akan meningkatkan risiko perang nuklir. 

Mereka juga berpendapat bahwa bom ini tidak perlu, karena Amerika Serikat sudah memiliki gudang senjata nuklir yang besar.

Kesimpulan

Pengembangan B61-13 adalah langkah penting dalam modernisasi gudang senjata nuklir Amerika Serikat. 

Bom ini akan memberikan Amerika Serikat kemampuan yang lebih besar untuk menyerang target militer yang lebih keras dan luas. Namun, pengembangan bom ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya risiko perang nuklir. (*)

Sumber Referensi: Defense News

Saya adalah seorang penulis konten profesional dengan minat mendalam dalam berbagai aspek dunia hiburan dan gaya hidup. Dari Infotainment, K-Wave hingga Bollywood, dan dari grooming kesehatan, perawatan, hubungan, wisata, serta ramalan.